Sunday, February 11, 2007

Adikku, lahir dan mencintalah

Sambil mengepalkan tangan mungilmu
membawa amanah, yang kau tangisi itu
meluncurlah dari rahim bunda
dengan gaya yang paling aman dan nyaman

Pandanglah wajah bunda, ayah dan aku
dengan tatap yang tak mendung
meski di luar gelap
hujan tak henti memekik
dan badai menampai-nampar
sementara di televisi orang ramai bicara korupsi
dengan tanggapan miskin solusi
pelanggaran HAM yang terbentur koma,
harga-harga yang menggila, longsor, flu burung,
dan sejumlah persoalan lain
menggantung jantung kami

Tapi adikku, lahirlah segera
jangan ragu untuk hadir
sebab kami
akan mengajarimu bahasa cinta
yang akan menerbitkan pelangi di kalbu
memancar, pada saat paling kelam sekali pun

Selamat datang di negeri ajaib
Selamat datang di negeri cobaan!
Lahir dan mencintalah!

(29 Januari 2007, Abdurrahman Faiz)

No comments: